Cari Blog Ini

Rabu, 26 September 2012

Israf




Israf
 
1. Pengertian Israf
Secara Bahasa israf berasal dari kata sarafa, yasrafu, israfa yg artinya memboroskan, membuang-buang, melampaui batas atau berlebih-lebihan. Dan secara istilah adalah melakukan suatu perbuatan yg melampaui batas  atau ukuran yang sebenarnya. Sikap ini biasanya terjadi  pada orang-orang yang rakus dan tidak puas atas nikmat yang telah di beri oleh Allah Ta'la.
Israf adalah perbuata yg tidak di senangi oleh Allah karena perbuatan ini merupakan bagian dari bentuk tidak mensyukuri nikmat yang telah di berikan oleh allah Ta'ala

2. Dalil tentang Larangan Bersifat Israf
Ajaran Islam mempunyai dasar hukum yang jelas. Baik langsung dari Allah yaitu ayat-ayat Alquran maupun Hadits dari Rosul. Banyak ayat yg berkenan dengan larangan berbuat israf. di antaranya :
"wahai anak cucu adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap ( memasuki ) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tiddak menyukai orng-orang yang berlebihan." (Q.S Al-a'raf[7]:31)

Ayat tersebut memerintahkan kepada kita untuk memanfatkan rizki yang telah Allah berikan kepada kita, salah satunya dengan makan dan minum serta semua yang telah Allah berikan halalkan untuk manusia tanpa berlebihan. Maksud sebaliknya dari ayat trsebutialah larangan bagi kita untuk melakukan perbuatan yg melampaui batas, yaitu tidak berlebihan dalam menikmati apa yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

3. Beberapa Hal yang Termasuk Perbuatan Berlebih-lebihan.
Perlu dibedakan antara berlebihan dengan pemurah. Bahwa orang yg berlebihan adalah oarang yang memanfaatkan suatu perbuatan melebihi yang kita butuhkan atau menambah sesuatu yang tidak semestinya. Menurut syaekh Nashir As Sa'di ada 3 hal yg bisa dikatagorikan berlebihan, yaitu :
  • Menambah-nambah di atas kadar kemampuan, dan berlebihan dalam hal makan, karena makan yang terlalu kenyang dapat menimbulkan hal yang negatif pada struktur tubuk manusia.
  • Bermewah-mewah dalam makan, minum dan lain-lain artinya dalam memakan atau meminum sesuatu tidak boleh memperturutkan hawa nafsu, sehingga semua yang di inginkan tersedia.
  • Melanggar batasan-batasan yang telah di tentukan Allah Ta'ala.
  • Menumpuk-numpuk harta atau sesuatu hal yang tidak telalu dibutuhkan oleh kita maupun oleh masyarakat.
  • Melakukan segala sesuatu yang berlebiha, contohnya terlalu banyak tidur bisa menyebabkan berbagai penyekit terutama malas, dari penyakit malas inilah timbul berbagai dampak yang tidak baik seperti tidak mau bekerja, kalaupun bekerja hasilnya pun tidak akan optimal
  • melakukan pekerjaanyang sia-sia, terkadang kita sebagai manusia suka denga hal-hal yang bersifat hura-hura
  • memperturutkan hawa nafsunya, manusia dalam menghadapi hidup biasanya dihadapakan pada dua permasalahan yaitu antara keperluan dan kebutuhan dengan keinginan.
Lawan dari israf adalah secukupnya atau sekedarnya, hidup sederhana bukan berarti kikir. Orang sederhana tidak indentik dengan ketidak mampuan. Hidup sederhana yaitu membelanjakan harta benda 
Kesederhanaan timbul karena pemahaman akan hakikat hidup didunia. Dalam pandanganny, dunia bukanlah tempat yang abadi, dunia hanya sebagai tempat untuk beramalsehingga ketika ia diberi karunia berupa harta benda maka ia akan pergunakan seperlunya sesuai dengan kebutuhannaya dan selanjutnya ia belanjakan dijalan Allah.

4. Akibat dari Perbuatan Israf
setelah kita mengetahui arti dari israf, dalil tentang larangan berbuat israf serta hal-hal yang diketegorikan perbuatan israf, maka itu perlu juga mengetahui manfaat dampak yang ditimbulakan akibat dari perbuatan israf, yaitu :
  • Dibenci oleh Allah Ta'ala
  • Menjadi sahabat setan
  • Menjadi orang yang akan tercela dan menyesal
  • Akan Allah binasakan
  • Menjadi orang yang tersesat
5. Menghindari sifat israf dalam kehidupan sehari-hari
Lawan dari berlebih-lebihan adalah hemat, sederhana atau seperlunya. Setiap manusia dalam mengurangi hidup pastilah behadapan dengan berbagai persoalan, baik persoalan yang berkaitan dangan harta benda maupun dengan persolan lainnya yang memerlukan sebuah penyelesaian.
Hakikat hidup yang sesungguhnya adalah akhirat nanti, jadi segala apa yang kita perbuat di dunia nantinya akan di pertanggung jawabkan dihadapan Allah Ta'ala.


6. Bahaya israf(berlebi-lebihan)
“Hai anak Adam,pakailah pakaianmu yang indah disetiap memasuki Masjid,makan dan minumlah,dan jaganlah berlebih-lebihan.Sesunguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”(QS Al A’raaf[7]:31)
Ayat diatas dilarang keras perbuatan israf(berlebih-lebihan)dalam segala hal,khususnyadalam urusan sandang,pangan dan papan.Larangan ini juga dipertegas oleh Rosulullah SAWdalam sabdanya,”makanla,minumlah dan pakailah(pakaian)dan bersedekalah(belanjakan hartamu)tanpa sombong dan berlebih -lebihan.Sebab,sesungguhnya Allah senang jika Nikmat-Nya terlihat membekas pada Hamba-Nya,(HR Ahmad).
Dalam terminologi Syar’i,Israf adalah melebihi batas dalm segala hal.Ada yang meendefinisikan israf dengan”membelanjakan harta bukan untuk mentaati Allah atau tabzhirdan melebihi batas”(Al Qamus al Muhit III/156 Al Mu’jam Al Wasith I/427).Nabi SAW sendiri telah menggariskan makna israf dalam hal pangan dalam sabdanya,”Sesungguhnya termasuk Israf jika engkau makan apa saja yang enkau inginkan”(HR Ad Daruqunthni).
Agar kita tidak terjerumus kedalam israf,maka berdasarkan hadist tersebut kita harus bisa membedakan antara WANT(keinginan) dan NEED(kebutuhan).Tidak semua yang kita inginkan harus diperturutkan dan diwujudkan.Semua keinginan kita harus disesuaikan dengan kebutuhan.Jka kita tidak membutuhkanya,maka kita harus dapat mengerem dan mengendalikan keinginan itu.
Bahaya israf dalam ayat diatas tampak dengan jelas ketika Al Quran mengatakan,”Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan”.Jika seseorang tidak dicintai oleh sesama manusia-meski tidak diharapkan-itu masilah ringan.Namun,jika tidak dicintai alias dibenci oleh Allah SWT tentu akan membawa kerugian dan kesengsaraan didunia dan akhirat.Karena,hal ini akan dijauhkan dari rahmat,taufiq dan ma’unah(pertolongan) Allah.Dan adakah orang lebih sengsara daripada orang yang dibenci oleh Allah?!
SEBAB-SEBAB ISRAF
Agar kita sekeluarga terhindar dari Israf,maka kita harus mengetahui faktor-faktorr yang menyebabkan terjadinya ‘virus’Israf pada diri seseorang.Diantaranya:
1.      KELUAGA
Ketika seseorang tumbuh dewasa di tenga-tengah keluarga yang memiliki gaya hidup israf,maka ia akan menjadi Musrif(pelaku Israf)kecuali orang yang mendapat rahmat Allah.Jadi orang Tua dan keluarga sangat besar perananya dalam mempengaruhi gaya hidup seorang anak.
2.      KELAPANGAN RIZKY SETELAH DITIMPA KESULITAN EKONOMI
Tidak sedikit orang bersabar dalm istiqomah dengan kemiskinan dan kesulitan ekonomi.Namun,tidak bisa sabar dan dan istiqomah ketika dirubah nasibnya oleh Allah,dengan kemudahan dan kelapangan rizki,maka terkadang membuatnya lalai dan berlaku israf.Nabi SWA Bersabda’”Demi Allah bukanlah kefakiran yang aku takutkan atas kalian.melainkan yang aku takutkanatas kalian adalah ketika dilapangkan atas kalian dunia seperti pernah dilapangkan atas kaum sebelum kalian.lalu kalian berlomba-lomba dalam urusan dunia iti,dan dan dunia itupun akhirnya membinasakan mereka”(HR Bukhori VIII/112 dan muslim IV/2273-2274 no.2961).
3.      BERTEMAN DENGAN ORANG-ORANG YANG BIASA ISRAF
4.      LALAI TERHADAP KEDASYATAN KEADAAN HARI KIAMAT
5.      LUPA TERHADAP REALITAS KEHIDUPAN MANUSIA UMUMNYA DAN KAUM   MUSLIMIN KHUSUSNYA YANG TINGKAT KEMSKINANNYA MASIH TINGGI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar