Tabzir
1.
Pengertian Tabzir
Kata tabzir
berasal dari kata bahasa arab yaitu bazara,yubaziru tabzir yang artinya
pemborosan. Secara istilah tabzir adalah membelanjakan/mengeluarkan harta benda
yang tidak ada manfaatnya dan bukan dijalan Allah. Sifat tabzir ini timbul
karena adanya dorongan nafsu dari setan dan biasanya untuk halhal yang tidak
disenagi oleh Allah serta ingin dipuji oleh orang lain
Allah berfirman : “Dan berikanlah kepada
keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang
dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara
boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan
syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Q.S. Al-Isra/17 : 26-27)
Imam Ja’far Shadiq ketika menafsirkan ayat di
atas mengatakan bahwa orang yang mengeluarkan uang untuk maksiat kepada Allah,
sesungguhnya ia telah melakukan tabzir.
Ayat ini juga menegaskan bahwa boros merupakan
salah satu perilaku setan, karenanya, jika seseorang melakukan pemborosan, maka
ia telah mengikuti jejak langkah setan, dan telah menjadi sahabat atau
saudaranya setan. Ini berarti, orang yang boros bukan hanya di bawah pengaruh
setan, tetapi juga telah bekerjasama dengan setan dan membantu pekerjaannya.
Hal ini karena, pemborosan merupakan perbuatan merusak nikmat dan tanda tidak
bersyukur akan pemberian Allah swt.
Pemborosan sering terjadi dalam masalah keuangan.
Akan tetapi, boros juga dapat merujuk pada nikmat-nikmat lain seperti anggota
tubuh, mata, tangan, kaki, pikiran, telinga, dan lainnya. Jika seseorang
menggunakan anggota tubuhnya, untuk melakukan maksiat kepada Allah, maka ia
telah melakukan pemborosan dan kufur nikmat. Begitu pula, boros dapat terjadi
menyia-nyiakan umur, seperti ‘menyia-nyiakan masa muda hanya untuk hura-hura’,
‘menyia-nyiakan waktu belajar’, ‘menyia-nyiakan amanah dan tanggung jawab’,
atau juga melakukan hal-hal lain yang tidak bermanfaat. Semua itu merupakan
perbuatan tabzir.
Ibadah puasa
pada dasarnya mengajarkan kita untuk menghindari sifat mubazir ini. Kita
diajarkan untuk mengendalikan nafsu jasmaniyah dan juga nafsu ruhaniah. Kita
dilatih utk menjaga makanan, minuman, kesenangan, pikiran, hati, pembicaraan,
dan seluruh potensi diri untuk mencapai pencerahan dan kedekatan pada ilahi.
Kita tidak mau saat puasa mengajarkan kita untuk menghindari boros, malah kita
terjebak dalam hidup boros…kita menahan makan dan minum disiang hari, tetapi
menumpuknya di malam hari…kita menahan lidah saat puasa, tetapi tetapi
mengulurkannya saat berbuka..
2 Hal-hal
yang Termasuk Tabzir
Selama
manusia masih hidup berarti ia masih memerlukan makan, minum, berpakaian, dan
kebutuhan lainnya yang harus dipenuhi agar tetap bisa bertahan hidup. Bagi
sebagian orang, untuk memenuhi kebutuhannya ia harus bekerja siang dan malam
membanting tulang itupun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, ada juga
sebagian masyarakat yang tidak kebutuhan dasar saja yang terpenuhi tetapi
kebutuhan sekunder atau bahkan kebutuhan mewah bisa terpenuhi.
Bila manusia menuruti seluruh keinginannya pastilah ia akan menjadi orang yang slalu merasa kurang dan terjebak pada kesenangan sesaat.
Berikut adalah beberapa tindakan yang tergolong sebagai perbuatan tabzir, yaitu :
Bila manusia menuruti seluruh keinginannya pastilah ia akan menjadi orang yang slalu merasa kurang dan terjebak pada kesenangan sesaat.
Berikut adalah beberapa tindakan yang tergolong sebagai perbuatan tabzir, yaitu :
- Membantu orang lain dalam kemaksiatan. Contoh : Memberi sumbangan kepada orang untuk meminum-minuman keras
- Mengkonsumsi makanan/minuman yg tidak ada manfaatnya dan justru membahayakan bagi jiwa dan raga. misal : Rokok
- Orang yang bersodakoh tetapi tidak ikhlas
- Merayakan Hari Raya lebaran dengan berlebihan
- Merayakan pesta pernikahan dengan berlebihan tidak sesuai dengan syari'at
3. Akibat
dari Perbuatan Tabzir
Setiap
aturan yang telah Allah buat untuk Hamba-Nya sudah pasti mengandung
hikmah/manfaat bagi hamba-Nya, begitupun larangan terhadap perbuatan tabzir
( boros ). Berikut beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari perbuatan
tabzir, yaitu :
- Mendapat murka Allah
- Mendapat siksa yang teramat pedih oleh Allah
- Mendapat kesengsaraan dunia dan akhirat
- Mendapat cacian dari orang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar